GejalaKoma. Gejala utama koma adalah penurunan kesadaran yang ditandai dengan kehilangan kemampuan berpikir serta tidak merespons lingkungan sekitarnya. Penderita koma tidak dapat melakukan gerakan atau mengeluarkan suara, apalagi membuka mata. Kondisi ini terjadi walaupun penderita sudah diberi rangsangan, misalnya dicubit keras.
Luakmenghemat energi dengan masuk ke keadaan mati suri. Mati suri adalah sejenis tidur nyenyak yang disertai dengan penurunan suhu tubuh, detak jantung, dan pernapasan secara drastis. Seperti hibernasi jangka pendek, keadaan ini
Secaraumum tanda-tanda awal penyakit jantung yaitu: 1. Detak Jantung Tidak Teratur Kondisi irama atau detak jantung yang tidak teratur menyerupai ini dikenal dengan nama aritmia. Anda perlu waspada ketika mengalami detak jantung yang tidak teratur dan tidak wajar, bisa saja ini menjadi dilema serius bagi organ jantung.
Salahsatu gejala yang muncul adalah penurunan berat badan. Bila Anda memiliki hipertiroidisme, tubuh membakar kalori dengan cepat meskipun makan banyak. Gejala lain dari kondisi ini termasuk kelelahan, kelemahan otot, kesulitan tidur, haid ringan pada wanita, diare, detak jantung yang cepat dan perubahan suasana hati juga. 2. Pankreatitis.
Jantungmemiliki tiga lapisan yaitu epicardium, myocardium, dan endocardium. Terdiri atas empat rongga yaitu atrium sinistra dan dextra, serta ventrikel sinistra dan dextra. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan ikat yang disebut anullus fibrosus. Atrium menerima darah yang kembali ke jantung dan memompanya ke ventrikel.
NarkobaBisa Menurunkan Berat Badan. Narkoba ada banyak jenisnya, dan salah satu yang dikenal bisa menurunkan berat badan adalah kokain. Secara mendasar, jenis narkoba ini dapat memang bisa mengubah metabolisme tubuh. Jika dokter di pusat rehabilitasi mengetahui bahwa seseorang adalah pengguna kokain, maka ini akan sangat membantu dokter
PApYy. Bahaya darah rendah umumnya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, pola makan, dan pengobatan yang tepat. Hal ini penting dilakukan sebab tekanan darah rendah yang dibiarkan tanpa penanganan dapat memicu beragam gejala yang mengarah ke komplikasi berbahaya. Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada kurang dari 90/60 mmHg, sedangkan tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Kondisi darah rendah umumnya menimbulkan gejala berupa pusing, mual dan muntah, tubuh terasa lemas, pandangan buram, dan sesak napas. Hipotensi dapat terjadi karena beberapa faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. Meskipun demikian, tekanan darah rendah juga bisa terjadi pada remaja, bahkan anak-anak. Selain itu, kehamilan, infeksi, dehidrasi, penyakit jantung, pendarahan, dan konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan hipotensi. Apabila tekanan darah rendah dibiarkan tanpa penanganan atau tidak dikontrol dengan baik, kondisi ini tak jarang menimbulkan komplikasi berbahaya bagi penderitanya. Komplikasi Darah Rendah yang Berbahaya Darah rendah yang diobati dengan tepat jarang menimbulkan komplikasi. Namun, jika tidak ditangani dengan benar, ada beberapa bahaya darah rendah yang dapat terjadi akibat komplikasi, di antaranya 1. Penyakit jantung Hipotensi ortostatik ringan umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Jika terlalu sering terjadi, kondisi ini dapat memicu masalah pada jantung, seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, dan bahkan serangan jantung. Tekanan darah yang rendah dapat menurunkan kemampuan jantung untuk memompa darah. Apabila tidak segera dilakukan pengobatan, kondisi ini bisa memicu penurunan fungsi organ jantung dan berakhir menjadi penyakit jantung. 2. Stroke Selain memicu penyakit jantung, tekanan darah rendah berisiko tinggi menyebabkan stroke. Kondisi ini terjadi ketika kurangnya suplai aliran darah ke otak, sehingga sel otak dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan fungsi otak terganggu. Stroke umumnya dapat menimbulkan gejala atau tanda, seperti satu sisi anggota tubuh melemah, ucapan tidak jelas, satu sisi wajah tidak dapat digerakkan, hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, penurunan kesadaran, dan sakit kepala yang hebat. 3. Gagal ginjal Kondisi tekanan darah rendah dapat menyebabkan penurunan aliran darah yang disaring oleh ginjal. Hal ini dapat memicu kerusakan pada ginjal, sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, lama-kelamaan akan menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal awalnya bisa saja tidak bergejala, tetapi kondisi ini pada akhirnya dapat menimbulkan gejala, seperti bengkak di wajah dan tubuh, jarang buang air kecil, sesak napas, mudah mengantuk, dan penurunan kesadaran. 4. Syok Kondisi darah rendah juga dapat memicu terjadinya syok. Syok dapat terjadi jika tekanan darah menurun drastis, sehingga organ tubuh tidak berfungsi dengan baik karena tidak menerima cukup darah. Syok akibat darah rendah dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti sesak napas, denyut jantung cepat tetapi lemah, keringat dingin, pucat atau sianosis, serta pingsan. Selain beragam bahaya akibat tekanan darah rendah di atas, gejala hipotensi seperti sakit kepala dan kehilangan kesadaran bisa meningkatkan risiko terjatuh sehingga dapat menimbulkan cedera, seperti patah tulang atau gegar otak. Meski tekanan darah rendah jarang sekali menyebabkan komplikasi, tetapi kondisi bisa berkembang menjadi kondisi yang berbahaya bila terjadi terus-menerus dan dibiarkan tanpa penanganan. Oleh karena itu, Anda perlu mewaspadai gejala dan bahaya darah rendah, terlebih jika Anda merasakan beberapa gejala dari beragam komplikasi yang telah disebutkan. Jika Anda mengalami gejala darah rendah seperti di atas, segeralah periksakan diri ke dokter agar kondisi hipotensi dapat ditangani sesuai penyebabnya. Dokter akan memberikan cairan infus atau obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah dan mencegah bahaya darah rendah yang dapat terjadi.
Jantung berdebar dan sakit kepala bisa terjadi di waktu bersamaan. Lantas, apa penyebabnya? Yuk, cari tahu agar Anda bisa lebih waspada terhadap kondisi seseorang bisa merasakan jantung berdebar dan sakit kepala pada saat bersamaan. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi tersebut, mulai dari gaya hidup hingga penyakit berbahaya. Orang yang mengalami detak jantung berdebar diiringi sakit kepala perlu berhati-hati. Agar Anda tidak salah kaprah dengan kondisi ini, ketahui penyebab jantung yang berdebar disertai sakit kepala di bawah iniGaya hidup yang Anda lakukan sehari-hari dapat menyebabkan jantung berdebar dan sakit kepala di waktu bersamaan. Gaya hidup yang dimaksud, misalnya stres, konsumsi alkohol, kafein, dan jenis stimulan lainnya; penggunaan tembakau dan paparan asap; serta konsumsi obat-obatan tertentu. 2. Dehidrasi Tubuh yang kekurangan cairan dehidrasi bisa membuat jantung berdebar dan sakit kepala di waktu yang sama. Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, saat dehidrasi, jantung dan otot-otot di organ tersebut harus bekerja lebih keras agar darah dan cairan lainnya tetap mengalir ke seluruh tubuh. “Keadaan tersebut bisa membuat jantung berdetak lebih cepat dan kencang,” kata dr. M. Iqbal. Artikel Lainnya Jenis-Jenis Sakit Kepala, dari yang Ringan hingga Mematikan Tak hanya itu, dehidrasi juga bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis. Kondisi yang dalam istilah medis disebut hipoglikemia ini dapat pula memicu sakit kepala. “Hipoglikemia dapat menyebabkan sakit kepala, karena asupan gula dan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh menjadi sangat berkurang. Asupan oksigen pada otak juga akan berkurang, sehingga akhirnya memicu sakit kepala,” jelas dr. M. Iqbal. 2 dari 43. Irama Jantung yang Tidak Normal AritmiaAritmia merupakan kondisi ketika detak jantung tidak teratur. Fibrilasi atrium merupakan contoh aritmia, yang dapat menyebabkan jantung berdebar dan sakit kepala. Pada beberapa jenis aritmia lain, seperti takikardia supraventrikular, kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, hingga penurunan kesadaran. 4. Premature Ventricular Contractions PVCs Premature Ventricular Contractions PVCs merupakan kondisi detak jantung cepat, yang dapat dipicu oleh konsumsi kafein berlebih, paparan produk tembakau, siklus haid, dan olahraga berat . Pada beberapa kasus PVCs, jantung berdebar yang dialami penderita bisa disertai dengan keluhan sakit kepala atau pusing. Artikel Lainnya Marah-Marah Bisa Bikin Sakit Kepala, Ini Fakta Medisnya3 dari 45. Fibrilasi AtriumFibrilasi Atrium adalah kondisi irama jantung tidak teratur. Sebagian besar kondisi ini ditandai dengan irama jantung sangat cepat, yang bisa menyebabkan pembekuan darah di organ vital tersebut. Saat terjadi fibrilasi atrium, bagian bilik atas jantung dapat berdetak lebih dari 100 kali per menit. Beberapa penderita kondisi ini dapat mengalami keluhan pusing dan/atau kepala berputar. 6. Takikardia Supraventrikular Melansir Mayo Clinic, takikardia supraventrikular adalah kondisi detak jantung cepat atau tidak menentu yang bisa terjadi meski Anda sedang beristirahat. Saat mengalami kondisi ini, Anda juga mungkin merasakan gejala lain, seperti dada sesak, kesulitan bernapas, pusing, dan berkeringat. 7. Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi hipertensi yang tidak terkontrol juga bisa menjadi penyebab jantung berdebar dan sakit kepala di satu waktu. Tekanan darah tinggi adalah kondisi berbahaya yang mesti diatasi dengan tepat. Apabila lalai, penderitanya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Artikel Lainnya Pilihan Buah Ini Bisa Bantu Redakan PusingAnemia atau kurang darah juga bisa menjadi penyebab jantung berdebar yang disertai dengan sakit kepala. Dalam kebanyakan kasus, penderita anemia juga bisa mengalami gejala lain, seperti badan lemas, mudah lelah, nyeri dada, dan wajah pucat. 9. Hipertiroidisme Hipertiroidisme adalah sebutan untuk kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami detak jantung yang lebih cepat dan disertai sakit kepala. Penderita hipertiroidisme juga lebih berisiko mengalami penurunan berat badan, peningkatan gerakan usus, sering berkeringat, dan mudah kelelahan. 10. Serangan Panik Serangan panik merupakan bentuk respons tubuh yang bisa terjadi saat menghadapi situasi berbahaya, stres, atau perasaan terlalu gembira. Serangan panik dapat berlangsung hingga 10 menit dan terjadi sangat intens. Gejala yang muncul karena kondisi ini, termasuk jantung berdebar kencang dan sakit kepala. 11. Pheochromocytoma Pheochromocytoma merupakan tumor jinak yang terbentuk pada kelenjar adrenal. Kondisi ini akan memicu pelepasan hormon, yang dapat menyebabkan munculnya gejala sakit kepala dan jantung berdebar. Jantung yang berdebar dan sakit kepala yang muncul bersamaan bisa terjadi akibat banyak faktor. Untuk memastikannya, Anda mesti memeriksakan diri ke dokter. Apabila memiliki pertanyaan mengenai topik terkait, Anda bisa chatting langsung dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter. NB/JKT Referensi Healthline. Diakses 2021. Causes and Treatments for Heart Palpitations Alongside a Headache Mayo Clinic. Diakses 2021. Atrial Fibrillation Mayo Clinic. Diakses 2021. Supraventricular tachycardia Mind. Diakses 2021. Anxiety and Panic Attacks Mayo Clinic. Diakses 2021. Premature ventricular contractionsJantung BerdebarSakit Kepala
nyeri kepala, pusing, kelemahan, detak jantung yang meningkat, mual, muntah, flushing atau kemerahan pada kulit, dan ruam kulit. Efek samping yang tergolong ringan biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari atau minggu. Namun, segera hubungi dokter Anda bila gejala ini tidak menghilang atau bahkan memburuk. Efek samping serius Efek samping yang paling ditakuti dalam penggunaan obat nitrogliserin untuk jantung yakni terjadinya hipotensi atau penurunan tekanan darah secara drastis. Kondisi ini bisa mengancam nyawa penggunanya. Maka dari itu, segera hubungi ambulans atau pergi ke rumah sakit terdekat bila mengalami gejala berupa pusing, perasaan ingin pingsan, pandangan kabur, mual dan muntah, kulit yang dingin dan lembap, dan pernapasan cepat dan dangkal. Nitrogliserin bisa memicu reaksi alergiPasien dengan riwayat alergi juga berisiko mengalami reaksi alergi serius anafilaksis setelah minum obat nitrogliserin. Kondisi ini ditandai dengan ruam, gatal, sulit bernapas, dan pembengkakan pada wajah, lidah atau tenggorokan. Segera cari pertolongan darurat bila Anda mengalami gejala alergi tersebut. Aturan pakai obat nitrogliserin untuk penyakit jantung Menurut Formularium Nasional dari Kementerian Kesehatan RI, obat nitrogliserin terdiri dari tiga sediaan, yakni tablet sublingual, kapsul lepas lambat, dan cairan infus intravena IV. Setiap sediaan obat ini memiliki manfaat, dosis, dan aturan pakai yang berbeda seperti berikut. Tablet sublingual Nitrogliserin sublingual digunakan untuk meredakan serangan angina. Obat ini juga membantu mencegah nyeri dada saat beraktivitas berat atau ketika cuaca dingin. Letakkan tablet obat di bawah lidah, lalu biarkan tablet obat ini larut dengan sendirinya. Jangan minum air atau menelannya secara langsung. Pengobatan 0,3–0,6 mg yang diletakkan di bawah lidah. Pemberian bisa diulang tiap 5 menit hingga maksimal 3 kali pemberian. Pencegahan 0,3–0,6 mg yang diletakkan di bawah lidah selama 5–10 menit sebelum melakukan aktivitas yang berisiko menimbulkan serangan angina. PeringatanApabila kondisi Anda tidak membaik setelah lima menit mengonsumsi satu tablet nitrogliserin, segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat atau telepon ambulans. Kapsul lepas lambat Nitrogliserin kapsul lepas lambat diminum dengan bantuan air seperti biasa. Obat ini membantu mencegah angina, terutama pada pengidap penyakit jantung koroner. Pencegahan dosis awal 2,5–6,5 mg yang diminum 3–4 kali sehari. Dosis obat ini bisa ditingkatkan hingga 26 mg yang diminum 4 kali sehari bila perlu. Infus intravena IV Nitrogliserin dalam sediaan cairan infus hanya diberikan untuk kondisi serius yang memerlukan penanganan darurat. Pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh petugas kesehatan. Beberapa kondisi terkait jantung dan pembuluh darah yang membutuhkan obat nitrogliserin infus yakni sebagai berikut. Serangan jantung 15–20 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 10–15 mcg/menit. Sindrom koroner akut 10 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 10 mcg/menit setiap 30 menit. Gagal jantung kongestif 20–25 mcg/menit, lalu diturunkan menjadi 10 mcg/menit atau ditingkatkan hingga 20–25 mcg/menit setiap 15–30 menit. Kontrol tekanan darah selama operasi 25 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 25 mcg/menit setiap 5 menit. Jangan gunakan obat nitrogliserin tanpa anjuran dokter Sebagai golongan obat keras, nitrogliserin hanya boleh Anda gunakan berbekal resep dokter. Nitrogliserin merupakan obat yang hanya boleh digunakan dalam keadaan khusus, termasuk untuk mengatasi serangan jantung atau nyeri dada akibat gangguan jantung. Apabila Anda atau orang terdekat menghadapi kondisi gawat darurat serta tidak mengetahui penyebabnya, jangan sembarang memberikan obat. Segera membawa pasien ke rumah sakit terdekat atau menghubungi layanan darurat merupakan langkah paling tepat yang perlu Anda lakukan. Kesimpulan Nitrogliserin adalah obat untuk mengobati serangan angina nyeri dada akibat serangan jantung atau gangguan kardiovaskular lainnya. Obat nitrogliserin bisa menimbulkan pusing. Anda disarankan tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah meminumnya. Di Indonesia, nitrogliserin memiliki tiga sediaan dengan manfaat dan tujuan yang berbeda, yakni tablet sublingual, kapsul lepas lambat, dan infus intravena IV. Mintalah resep dan konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui langkah penggunaan obat yang tepat.
Syok neurogenik adalah kondisi ketika darah tidak dapat mengalir dengan normal ke jaringan tubuh akibat kerusakan pada sistem saraf. Jika dibiarkan, syok neurogenik bisa menjadi fatal. Oleh sebab itu, identifikasi awal dan penanganan yang cepat sangat dibutuhkan. Syok neurogenik, atau yang juga dikenal dengan nama syok vasogenik, umumnya terjadi akibat cedera saraf tulang belakang. Cedera tersebut menyebabkan gangguan fungsi simpatis dari sistem saraf, yaitu fungsi yang mengatur detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Jika sistem saraf simpatis tidak dapat berfungsi dengan baik, tekanan darah dalam tubuh dapat turun drastis secara tiba-tiba syok sehingga peredaran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak optimal. Akibatnya, timbul kerusakan di berbagai jaringan tubuh. Penyebab Syok Neurogenik Syok neurogenik terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf yang menyebabkan gangguan pada fungsi simpatis. Sistem saraf simpatis berfungsi untuk memperkuat detak jantung, meningkatkan tekanan dan aliran darah, serta melebarkan saluran pernapasan. Ketika sistem saraf simpatis tidak berfungsi, pembuluh darah mengalami pelebaran sehingga tidak dapat mendorong aliran darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan darah, yang diikuti dengan penurunan aliran darah ke sel, jaringan, dan organ. Kerusakan sistem saraf umumnya disebabkan oleh cedera atau trauma pada saraf tulang belakang. Trauma tersebut dapat terjadi akibat luka tembak, kecelakaan lalu lintas, atau cedera saat berolahraga. Cedera saraf tulang belakang penyebab syok neurogenik dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu Cedera saraf tulang belakang primer, yaitu kerusakan sistem saraf yang terjadi sesaat setelah terjadi cedera Cedera saraf tulang belakang sekunder, yaitu kerusakan sistem saraf yang terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah terjadi cedera Selain cedera saraf tulang belakang, beberapa kondisi atau penyakit lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya syok neurogenik adalah Penggunaan obat-obatan yang memengaruhi fungsi simpatis saraf Kekurangan oksigen pada otak, misalnya akibat stroke Perdarahan subarachnoid Meningitis radang selaput otak Meski sangat jarang, syok neurogenik juga dapat terjadi akibat kejang pada epilepsi, Sindrom Guillain-Barre, dan hernia otak. Beberapa prosedur yang dekat dengan tulang belakang, seperti operasi atau pemberian obat bius, juga bisa menyebabkan syok neurogenik. Gejala Syok Neurogenik Syok neurogenik merupakan keadaan gawat darurat yang ditandai dengan penurunan tanda vital secara bersamaan, yaitu Penurunan tekanan darah tekanan sistol <100 mmHg Penurunan detak jantung denyut nadi <60 kali per menit Penurunan suhu tubuh suhuh <36,5o C Tanda-tanda ini biasanya diikuti dengan gejala sebagai berikut Pusing Mual Muntah Pandangan kosong Pingsan Keringat berlebih Gelisah Kulit pucat Pada kondisi yang lebih berat, penderita juga dapat mengalami gejala lain, seperti Sesak napas Nyeri dada Kelemahan Bibir dan jari membiru sianosis Denyut nadi susah diraba Menggigil Kapan harus ke dokter Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala syok neurogenik seperti yang telah disebutkan di atas, misalnya jika Anda mengalami cedera pada tulang belakang yang disertai dengan mual atau pusing, dan nyeri dada. Penting untuk diingat, jangan menunggu gejala bertambah parah. Syok neurogenik merupakan kondisi yang berbahaya dan dapat berakibat fatal sehingga penanganan sedini mungkin sangat diperlukan. Diagnosis Syok Neurogenik Syok neurogenik merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani untuk menghindari akibat yang fatal. Diagnosis dilakukan secara cepat dengan menanyakan riwayat kejadian sebelum terjadi syok dan melakukan pemeriksaan tanda vital dengan cepat. Setelah itu, penanganan darurat akan dilakukan hingga kondisi pasien stabil. Setelah keadaan pasien sudah stabil, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab syok neurogenik, seperti CT scan, untuk melihat kondisi tulang belakang dan mendeteksi perdarahan atau kerusakan lain MRI, untuk melihat kondisi saraf tulang belakang atau otak untuk melihat adanya kelainan Pengobatan Syok Neurogenik Syok neurogenik harus segera ditangani guna menghindari kerusakan organ secara permanen. Penanganan darurat bertujuan untuk menstabilkan tanda vital pasien, seperti tekanan darah, denyut jantung dan pernapasan, serta menghindari cedera atau kerusakan lebih lanjut. Pada syok neurogenik yang disebabkan oleh cedera tulang belakang, penanganan dimulai dengan meminimalkan perubahan posisi tubuh pasien atau membuat pasien tidak bergerak sama sekali. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem saraf. Jika diperlukan, dokter akan melakukan sejumlah tindakan berikut Memasang penopang pada jalan napas pasien dan memberikan bantuan oksigen Meningkatkan tekanan darah dengan memberikan cairan infus dan obat penyempit pembuluh darah, seperti dopamin, norepinephrine, epinephrine, dan vasopressin Meningkatkan detak jantung dengan memberikan obat atropin. Penanganan selanjutnya akan dilakukan setelah penyebab syok neurogenik telah diketahui. Pada syok neurogenik yang disebabkan oleh trauma tulang belakang, operasi tulang belakang akan dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada saraf tulang belakang yang mengalami cedera. Komplikasi Syok Neurogenik Syok neurogenik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ atau jaringan tubuh yang tidak mendapat cukup pasokan darah. Hal ini bisa terjadi secara bersamaan pada seluruh organ sehingga dapat menyebabkan kematian. Pencegahan Syok Neurogenik Cara terbaik untuk mencegah terjadinya syok neurogenik adalah dengan menghindari penyebab yang mendasarinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya cedera pada saraf tulang belakang, misalnya Berkendara secara hati-hati, seperti selalu mengenakan sabuk pengaman dan tidak berkendara saat mabuk atau mengantuk Selalu memeriksa kedalaman air sebelum melompat ke dalam air Menghindari risiko terjatuh Berhati-hati saat berolahraga, misalnya dengan menggunakan pelindung yang tepat
Dipublish tanggal Feb 10, 2019 Update terakhir Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 23, 2019 Waktu baca 3 menit Mengenai Bradikardia Jantung selama umur hidup manusia terus berdetak. Jantung bertugas memompa darah dari dan ke seluruh tubuh. Tanpa jantung manusia tidak dapat hidup. Jantung yang berhenti berdetak juga memicu kematian. Perlu diketahui bahwa detak jantung dapat meningkat dan menurun. Pada topik ini kita membahas mengenai penurunan detak jantung atau bradikardia. Bradikardia adalah kondisi dimana detak jantung di tubuh kita menurun atau lebih lama dari normal. Jantung berdetak secara normal sebanyak 60 hingga 100 kali permenit. Sedangkan pada bradikardia, detak jantung menurun kurang dari 60 kali permenit. Penyebab Bradikardia Banyak penyebab yang mendasari terjadinya bradikardia terutama adanya penyakit di dalam tubuh. Tubuh juga dapat menimbulkan gejala khas bradikardia yang berdampak pada keselamatan jiwa. Tetapi beberapa orang dengan bradikardia terkadang juga tidak menimbulkan gejala. Penyebab dan faktor resiko terjadinya bradikardia pada beberapa orang antara lain Adanya perubahan kondisi dan fungsi jantung akibat penuaan dapat menimbulkan rentannya terjadi bradikardi Gangguan organ jantung menjadi penyebab utama terjadinya bradikardi atau takikardi detak jantung lebih cepat dari normal. Kelainan ini dapat dilihat dengan alat bantuk EKG Keterlibatan infeksi juga mempengaruhi perubahan sistem kardiovaskuler di dalam tubuh sehingga memicu bradikardi. Kondisi yang seing muncul seperti infeksi otot jantung dan ruang jantung. Gangguan jantung sejak lahir dapat berkemungkinan terjadinya bradiakardi pada suatu hari Gangguan tiroid menjadi salah satu yang memicu bradikardi yaitu pada hipotiroid. Gangguan penyerapan zat besi atau hemochromatosis berdampak dalam timbulnya bradikardi. Obat-obatan darah tinggi seperti beta bloker, dan anti aritmia juga memicu penurunan denyut jantung. Komplikasi akibat operasi jantung Tersengat binatang laut Riwayat kondisi stroke, pendarahan otak, sleep apnea, tekanan darah renade dan lainnya. Gejala Pada Bradikardia Dalam bidang medis bradikardi terjadi akibat otot jantung tidak kuat untuk memompa darah sehingga aliran oksigen ke organ vital seperti otak dan organ lainnya tidak mencukupi. Gejala yang dapat timbul pada bradikardi antara lain Kepala pusing Badan lemas Sulit bernafas Mata berkunang- kunang Linglung, sulit berkonsentrasi Nyeri dada Aritmia gangguan irama jantung yang terdeteksi dengan EKG Cepat lelah Pingsan Sianosis warna kulit kebiruan Pucat Gangguan penglihatan Nyeri perut Diagnosis Bradikardia Adanya bradikardia menjadi tanda bahwa adanya gangguan sirkulasi jantung atau adanya penyakit tertentu. Maka dari itu dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik terkait keluhan yang terjadi. Selain dari pemeriksaan fisik, terdapat pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan organ yang memicu bradikardia antara lain Pemeriksaan dengan EKG atau elektrokardiogram bertujuan untuk merekam aliran listrik di jantung dan mendeteksi adanya gangguan organ jantung. Pemeriksaan ini juga sebagai pemantauan adanya perubahan sirkulasi dan kelainan jantung pada pasien gawat darurat. Berbeda dengan EKG biasa, treadmill EKG dilakukan dengan merekam jantung saat beraktivitas. Maka dalam pemeriksaan pasien dipasang elektroda di dada dan sinyal listrik jantung direkam pada saat pasien bergerak di atas alat treadmill di rumah sakit. Holter monitoring, untuk melihat aliran listrik jantung pasien hingga satu hari penuh saat beraktivitas. Pemeriksaan darah ternyata memiliki manfaat pada penunjang diagnosis terutama bila terjadi keluhan yang terkait dengan infeksi atau gangguan kelenjar tiroid. Pengobatan yang bisa di lakukan untuk Bradikardia Setelah keluhan dan hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya penurunan denyut jantung maka dokter dapat memberikan pilhan terapi yaitu dengan obat-obatan atau dengan tindakan medis lainnya. Obat-obatan ditujukan pada penyakti yang menyertai bradikardi seperti akibat infeksi dan gangguan organ lainnya. Pada keadaan gawat darurat bradikardi, dokter memberikan suntikan atropin untuk meningkatkan denyut jantung. Pemasangan alat pacemaker sebagai alat bantu untuk meningkatkan detak jantung dan mengembalikan fungsi elektrik jantung yang meicu bradikardi. Alat ini dipasang selama 3 hari atau hingga denyut jantung stabil. Selain itu pasien juga perlu melakukan pemeriksaan rutin mengenai kesehatan jantung setidaknya 6 bulan sekali. Pencegahan pada penyakit Bradikardia Bradikardia secara efektif dapat dicegah dengan mengatur pola hidup seperti Mengurangi stres dengan berolahraga dan melakukan aktivitas sesuai hobi. Menjaga konsumsi makanan seperti mengurangi makanan berkolesterol tinggi. Pada orang dengan penggunaan obat darah tinggi untuk selalu melakukan pemeriksaan berkala oleh dokter keluarga untuk menentukan dosis yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
penurunan detak jantung secara drastis